Kamis, 29 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 11)

1 bulan kemudian...

Ya semuanya sekarang gua udah berada di Austin, Texas. Gua pindah dari Cambridge karena gua pengen lebih dekat ke stadion Loaders yang baru aja selesai dibangun 2 hari yang lalu. Hari ini adalah hari peresmiannya. Acaranya akan berlangsung pada pukul 19:00. Beberapa penyanyi papan atas Amrik akan memeriahkan acara peresmian stadion seperti Pitbull, Linkin Park, Jennifer Lopez, Maroon 5, Usher, Chris Brown dll. Kok jadi kayak konser ya. Gua bingung juga sih, gimana Loader (panggilannya jadi Loader atau Loaders aja nih {tergantung selera}) tim yang baru dibuat kurang dari 6 bulan yang lalu bisa mendatangkan penyanyi-penyanyi papan atas Amrik. Gua iseng aja tuh ambil hp tanya Pak Rusman (gua udah kayak anak bapak sama dia) dari mana sebenarnya Loaders mendapatkan uang sebanyak itu. 5 menit kemudian, beliau membalas sms gua. Dia berkata kalau Loaders bisa datangin penyanyi-penyanyi top karena Pak Taufik punya banyak koneksi sama artis-artis top (jadi, Pak Taufik itu gaul juga sama artis Hollywood) jadi dia bisa mendatangkan artis-artis itu dengan biaya yang percuma (gratis). Gua lupa kalau gua belum mandi nih. Gua mandi dan langsung keluar untuk naik mobil baru gua, Range Rover Sport yang gua beli dari uang gaji dan tabungan gua. Gua pengen liat stadionnya yang udah jadi karena gua belum sempat lihat. Cerita-cerita nih tentang kepindahan gua. Gua pindah ke sebuah apartemen di deket sentral kota Austin. Tipe apartemennya junior suite deh. Gua pindah itu sekitar 1 minggu yang lalu. Lanjut, gua sekarang udah sampai ke stadionnya yang berjarak 10 km dari apartemen gua. Ternyata gede banget stadionnya. Setelah 10 menit kelilng stadion (dari luar karena belum boleh masuk), gua ke mobil dan langsung cabut ke sentral kota Austin. Di sana, gua makan pagi siang (brunch). Setelah makan banyak dan kenyang, gua langsung ke apartemen lagi. Tau gak sih loe pada, gua kan udah punya pacar. Ya bener pacar gua itu Alice. Kita jadiannya itu sekitar 3 minggu yang lalu. Gua waktu itu ngajak dia pergi nonton film Twilight Saga: Breaking Dawn Part 2. Selesai nonton film, gua ngajak Alice makan ke restoran steak di dekat tempat kami nonton. Pas selesai makan, gua langsung memberanikan diri untuk bertanya kepada dia bahwa siapa pria yang ia sukai. Alice langsung bilang kalau cowok yang ia suka itu hanya beda umurnya 1 tahun sama dia. Setelah itu, dia bertanya 'Ram, who do you like?' (karena orang Amrik {tapi muslim} jawabnya bahasa Inggris). Gua langsung bilang 'I don't like her but I love her' Abis tuh dia langsung tanya 'Who do you love?' Gua bales 'I love you!' Pas gua bilang kayak gitu, tampangnya langsung kayak malu-malu gitu. Abis itu gua langsung 'nembak' dia. Dia langsung terima. Gua seneng banget hari itu karena gua punya pacar pertama. Ya udah, lanjut ke cerita. Gua di apartemen langsung nonton TV dan baca komik biografi orang terkenal kesukaan gua.

Rabu, 28 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 10)

Sampai di apartemen itu kira-kira udah hampir jam 17:00. Gua langsung tidur-tiduran di kasur kamar gua. Sebenarnya gua awalnya cuma pengen tidur-tiduran tapi akhirnya tertidur dan bangun jam 19:00. Gua bangun dan langsung masak chicken wing yang ada di kulkas kamar gua. Gua makan dengan lahap. Gua sekarang udah pengin cari cewek nih. Keliatannya pramugari itu bisa jadi cewek gua tuh. Seperti cowok biasa, ketika mendekati cewek baiknya kita melakukan pedekate terlebih dahulu agar tidak dikira sksd (sok kenal sok dekat). Abis selesai makan, gua langsung nge 'greet' Alice lewat WhatsApp karena gua memakai handphone Android dan dia juga memakai Android. Jadi, lebih baik pake WhatsApp karena gratis. Gak lama kemudian, dia nge 'greet' gua balik. Gua langsung nanya kalau dia lagi ngapain. Dia balas kalau dia lagi nonton TV. Gua tanya kalau dia umurnya berapa. Dia menjawab kalau umur dia 18 tahun. Wettss, ternyata lebih muda 1 tahun dari gua. Gua nanya juga kapan next flightnya. Dia bilang kalau next flightnya hari Minggu ini ke LA. Ya sudah, gua mengakhiri chat dengan dia dan tidur.

Paginya di keesokan hari, gua seperti biasa jalan pagi keliling apartemen atau fitness di tempat yang disediakan apartemen. Gua memilih melakukan lari pagi keliling kompleks apartemen yang memiliki panjang sekitar 3 km. Setelah lari selama kurang lebih 30 menit, gua pergi ke restoran di dekat hotel yang ngejual bubur ayam untuk makan pagi gua. Setelah makan habis, gua langsung membayar. Bayarannya sih $4. Abis tuh gua cabut ke apartemen. Sampai apartemen, gua langsung mandi dan pakai baju t-shirt kesukaan gua. Gua langsung tidur lagi karena gua masih ngantuk akibat pergi ke New York. Akhirnya gua tidur lagi dan bangun jam 18:00. Gila cuy, gua tidurnya lama banget dari jam 10:00. Gua harus cari makan nih. Gua ke basement apartemen untuk mengambil vespa kesayangan gua untuk diajak pergi beli makan. Gua makan seporsi kerang saos padang di restoran seafood Thailand. Enak banget kerangnya. Gua bayar pakai kartu debit gua. Pas gua selesai bayar (harganya $10), kok duit gua jadinya ada $2000 lebih. Keliatannya Pak Hamsik udah transfer duitnya deh. Ya udah gua langsung cabut dan balik ke apartemen. Sampai apartemen, ganti baju abis tuh sholat Isya dan langsung tidur.

Selasa, 27 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 9)

Perjalanan ke Chicago memakan waktu selama kurang lebih 3 jam-an. Gua sampai di Chicago, gua gak langsung ke tempat tunggu transit tapi gua cari taksi untuk bawa gua keliling Chicago sebentar karena pesawat gua selanjutnya akan take-off 3 jam lagi. Gua keliling sambil cari makan siang. Akhirnya dapat makan siang setelah keliling-keliling. Gua makan chicken steak di sebuah restoran steak besar di Chicago. Setelah selesai makan, gua langsung minta 'bill' nya. Pas gua ngeliat bill, ternyata harganya hampir $10. Itu harganya menurut gua agak gila ya untuk chicken steak dan ice lemon tea di Amrik. Sudahlah gua bayar aja tapi uang gua di kartu debit sudah menipis. Biarin nantikan juga digaji. Pas di perjalanan mau balik, gua ngeliat sweater yang keren dan yang paling bikin gua menarik untuk membelinya adalah sweater itu adalah sweater limited edition. Gua beli sweater itu dengan harga yang gak terlalu murah (karena limited edition), $99. Tapi karena ada diskon khusus dari bank kartu debit gua, gua bisa beli dengan harga $79. Lumayan sih turun $20 tapi masih agak mahal untuk sweater. Setelah beli, gua langsung balik ke taksi dan kembali lagi ke airport. Pas sampai airport, gua langsung bayar taksinya dengan uang yang tersisa yang gua ambil beberapa hari yang lalu di hotel. Total bayar taksi adalah $5 dan 50 sen. Gua langsung lari ke tempat nunggu karena 50 menit lagi udah mau take-off. Gua harus melewati pemeriksaan terlebih dahulu. Pas gua liat, semua orang diperiksa dengan ketat mulai dari barang bawaan sampai kantong-kantong celananya. Gua langsung tanya sama warga Chicago yang lagi ngantri juga. Gua tanya kenapa ada pemeriksaan yang sangat ketat. Orang itu menjawab 'Pemeriksaannya ketat kayak begini karena tiga hari yang lalu ada 5 orang yang tertangkap basah membawa narkoba.' Gua langsung kaget orang itu bilang kayak gitu.

Pas giliran gua diperiksa, seluruh badan gua diperiksa tapi menurut gua, gua diperiksanya lebih ketat karena keliatannya gua adalah anak muda dan mereka pikir kalau anak muda akan lebin punya kesempatan yang besar untuk bawa narkoba. Gua juga sempat ditanyain kalau gua ngapain pergi ke Boston, apakah gua pernah ikut jaringan narkoba atau gak, gua transit di sini dari mana. Gua jawab semua dengan jujur aja karena gua emang gak pernah pakai narkoba karena emang gak keren pakai narkoba. Setelah diperiksa, gua langsung ke tempat nunggu, gua harus nunggu kira-kira 30 menit lagi. Gua akhirnya masuk ke pesawat dan take-off 10 menit sebelumnya karena semua orang sudah datang. Perjalanan menuju ke Boston memakan waktu 2-3 jam. Di pesawat, gua ketemu seorang pramugari yang menarik hati gua. Ceweknya cekatan, cantik, ramah, dan baik banget. Gua kenalan aja sama dia. Ternyata nama dia Alice. Gua minta aja nomor telepon dia.  Gua juga nanya sama dia tinggalnya di mana. Dia bilang kalau dia tinggal di Cambridge. Wow, ternyata tempat tinggalnya dekat sama gua. Ya udah, akhirnya gua udah keluar dari pesawat dan langsung bergegas pergi ke masjid untuk ngejamak sholat gua. Setelah itu, gua langsung naik taksi ke Cambridge. Setelah perjalanan selama 45 menit, gua sampai apartemen dan membayar $10.

Winning the NBA is My Dream (part 8)

Gua bangun jam 05:00 dan langsung sholat Subuh. Abis sholat, gua mandi dan langsung pake baju shirt kesukaan gua: shirt motif kotak-kotak, pakai celana jeans, dan pakai sepatu casual gua. Setelah siap, gua langsung turun ke lobby untuk check-out sambil bawa koper gua. Gua bayar semuanya termasuk makan malam gua di kamar semalem. Harganya kurang lebih sekitar $300. Gua bayar dan sisa kartu debit gua sekitar $600. Pas lagi jalan ke stasiun kereta, Pak Hamsik nelpon gua. Beliau nanya nomor rekening gua. Gua bilang aja kalau nanti gua sms ke nomor bapak karena gua lagi jalan mau ke stasiun kereta. Akhirnya gua sampai di stasiun kereta itu. Ternyata keretanya kereta bawah tanah. Gua langsung ke mesin beli tiket. Ternyata ada yang langsung ke LaGuardia Airport, harganya 5 dolar 50 sen. Gua kasih aja uang $10 yang gua punya dan gua dapat kembalian 4 dolar 50 sen. Gua langsung masuk subwaynya dan cari tempat duduk. Gua dapat tempat duduk yang enak juga. Gua ambil handphone gua yang ada di kantong celana dan sms-in Pak Hamsik nomor rekening gua dan gua juga nanya kenapa beliau bertanya tentang nomor rekening. Sekitar 5 menit kemudian, Pak Hamsik membalas sms gua dan berkata 'Makasih Rama udah kasih nomor rekeningnya ke saya. Sebenarnya saya meminta nomor rekening ini untuk mentransfer gaji pemain. Gaji pemain akan dibayar tiap akhir minggu dan kalau anda tidak main sama sekali dalam 1 minggu itu, anda akan tetap menerima gaji tetapi dipotong 50%. Terima kasih!' Ya udah gua mah nyantai aja kalau gaji dipotong 50% karena gua kan belum berkeluarga. 40 menit kemudian, gua sampai di subway station deket airport. Gua jalan ke airport dan memakan waktu sekitar 5 menit.

Akhirnya gua sampai airport. Gua langsung check-in di ACIM (Automatic Check-In Machine). Kalau check-in di mesin kayak gini, kita bisa melihat dan memilih tempat duduk yang diinginkan. Gua memilih tempat duduk no 23 D. Gua langsung ke tempat duduk. Gua langsung ke lounge untuk makan karena masih ada sekitar 2-3 jam lagi untuk nunggu pesawatnya datang. Gua ambil makan sepuasnya disana. Bayar loungenya sekitar $10. Setelah kenyang (sekitar 2 jam kemudian), gua balik lagi ke tempat tunggu biasa dan harus nunggu lagi kira-kira 30 menit. 20 menit sebelum take-off ke Chicago, kita semua disuruh masuk ke dalam pesawat American Airlines. Pesawat melakukan take-off 5 menit lebih cepat daripada yang tertera di tiket pesawat.

Minggu, 25 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 7)

Pas sampai kamar hotel, gua langsung ngerapihin barang-barang gua untuk pulang besok. Semua barang udah gua masukin ke koper yang gua bawa. Gua sekarang mikir apakah gua bakal pindah ke Austin atau Dallas. Menurut gua lebih baik pindah ke Austin aja biar lebih deket ke stadionnya kalau udah jadi. Tadi kata Pak Taufik dan Pak Hamsik kalau stadionnya bakal jadi dalam waktu 1 bulan karena kata beliau, beliau memperkerjakan 1500 pekerja. Ya udah pokoknya dalam waktu maks. 1 bulan gua udah harus pindah ke Austin. Tiba-tiba handphone gua berdering ternyata yang nelpon adalah orang yang mobilnya gua sewa. Gua baru nyadar kalau sekarang udah jam 7 malam. Gua bilang aja ke orangnya suruh nunggu di basement hotel Crowne Plaza. Ya udah abis orang itu selesai nelpon, gua langsung ke basement hotel. Ternyata orangnya udah ada di basement hotel. Gua langsung kasih duitnya. Gua tambahin $170 karena orang itu udah bayar transportasi ke sini. Dia bilang makasih banyak ke gua udah mau nyewa mobil dia selama di NYC. Abis tuh dia cabut pakai mobil yang gua sewa. Gua langsung balik ke kamar dan nyalain laptop untuk update Twitter. Gua suka banget sama yang namanya fans gua jadi kalau ada fans yang minta follback pasti bakal gua follback. Jadi gua gak suka banget sama orang yang hanya mau difollow tapi gak mau ngefollow. Pas gua baca mention di account gua, banyak banget orang Indonesia baik yang di Amrik maupun di Indonesia sendiri selamatin gua karena udah nyetak poin terbanyak pada gim kemarin malam. Gua reply aja satu-satu bilang makasih banyak. Ternyata udah jam 9 malam. Gua sholat Maghrib dulu deh.

Abis Maghrib gua nelpon ke restoran hotel untuk pesan makanan mereka aja karena gua mager dan masih capek abis meeting tadi. Gua pesen beef steak sama guava juice aja deh. 10 menit kemudian makanan sampai kamar gua. Gua langsung makan dengan lahap. 20 menit kemudian, makanan yang gua pesan sudah habis tak bersisa (kecuali piringnya lah). Gua nyalain TV untuk nonton Spongebob karena gua suka banget sama SpongeBob Squarepants. Akhirnya di Nick ada SpongeBob. Gua nonton sampai jam 11:00 dan langsung sholat Isya. Setelah selesai sholat Isya, gua langsung tidur.

Sabtu, 24 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 6)

Sorenya, gua mandi dan pake baju formal karena Pak Hamsik dan Pak Taufik mau datang. Abis pake baju, gua langsung ambil kunci mobil dan langsung ke basement untuk ke mobilnya. Gua langsung cabut menuju ke The RItz Carlton New York di Wall Street sekitar jam 15:00. Gua sempet kejebak macet tapi macetnya cuma sebentar. Akhirnya gua sampai juga di The Ritz Carlton. Sampai di lobby, gua ketemu kapten tim, Akbar. Dia memakai perban di punggungnya karena cedera. Kata Pak Razzaq, dia gak boleh bermain selama 3 minggu dan ban kapten harus diberikan ke gua. Gua ngobrol sebentar sama dia baru kita ke ruang meetingnya. Sampai tempat meeting semua orang udah datang kecuali Pak Taufik. Ada satu hal yang membuat gua tercengang, David Stern datang ke team meeting ini. Gua langsung berpikir kalau IA Loaders mau masuk NBA. Gak mungkinlah masa tim baru mau masuk NBA. Rapat akhirnya mulai setelah Pak Taufik datang. Dia memberi tahu kita apa saja yang akan dibicarakan di rapat ini.

Hal-hal yang akan dibicarakan:
  • Pemilihan kota untuk dijadikan base tim
  • Pembangunan stadion dan nama untuk stadion
  • Memasukkan IA Loader ke dalam NBA

Rapat dimulai dengan membahas kota di Amrik untuk dijadikan base tim. Ada beberapa pilihan kota yang diusulkan yakni Chicago, Boston, Cambridge, Sacramento, Virginia, dan Austin. Setelah diberitahu kota-kota calon base IA Loader, Pak Taufik selaku pemimpin rapat memberikan selembar kertas kepada masing-masing dari kami untuk diisi nama kota yang kita pilih. Gua memilih Cambridge karena deket sama apartemen gua. Cambridge itu adalah salah satu kota di Massachusetts. Berdasarkan hasil vote, kota yang terpilih adalah Austin, Texas. Pak Taufik juga setuju dengan hasil vote tersebut. Gua sebagai orang yang tinggal di Massachusetts harus segera pindah ke Dallas atau ke Austinnya sendiri karena Massachusetts itu jauh banget dari Texas

Setelah Austin terpilih jadi home basenya Loader, Pak Taufik langsung membahas tentang pembangunan stadion dan nama untuk stadion itu. Akhirnya kepilih nama yang tepat untuk stadion Loader yaitu Loadman Garden Center. Kita semua setuju dengan nama itu karena keren dan kece-kece gitu namanya.

Ternyata, David Stern datang ke sini itu sebenarnya untuk menandatangani beberapa dokumen untuk menerima IA Loader sebagai tim NBA. Kita sebagai orang Indonesia bangga tim kita bisa masuk NBA. Akhirnya rapat selesai dan kita semua kembali ke tempat kita semua menginap. Gua langsung balik ke Crowne Plaza.

Winning the NBA is My Dream (part 5)

Gua semalem tidur jam 24:00 dan pagi ini bangun jam 06:00. Jadi, gua cuma tidur selama 6 jam-an. Gua sih sebenarnya masih pengen tidur tapi gak bisa tidur. Ya udah gua nyalain TV dah. Di salah satu channel TV di Amrik, mereka menyiarkan pertandingan gua semalem dengan Knicks. Mereka minta banyak komentar dari banyak penganalisa basket tentang kekalahan Knicks yang bermain dengan full team oleh tim baru. Kata para penganalisa basket, mereka berpendapat bahwa Loaders bisa menjadi salah satu ancaman kalau ikut NBA dan mungkin bisa menjadi juara. Gua mah senang banget kemenangan tim kita disiarkan hampir di seluruh stasiun TV di Amrik. Gua baru inget ada team meeting nanti 4 sore di The Ritz Carlton New York di Wall Street. Gua gak tau jalan ke sana, ya udah gua cari di GoogleMaps. Ternyata gak terlalu jauh dari hotel tempat gua nginep. Ternyata jaraknya lumayan jauh, sekitar 40 menit naik mobil. Sebenarnya tempatnya gak di Wall Streetnya tapi di area deket situ. Gua masih capek banget tapi gua pengen jalan untuk cari makan di Times Square. Gua keluar dari kamar hotel dan jalan-jalan keliling Times Square. Akhirnya gua menemukan restoran yang ada makanan yang gua pengen: mie ayam. Ternyata yang punyanya orang Indonesia namanya Pak Joko. Gua sempet ngobrol-ngobrol sama beliau tentang gimana bisa jualan mie ayam di Times Square. Beliau bilang kalau beliau sudah berjualan di Times Square selama 10 tahun. Beliau berkata bahwa berjualan mie ayam di sini berawal dari coba-coba buka bisnis. Sebelumnya beliau katanya bekerja di satu perusahaan sebagai pekerja bangunan tapi perusahaan itu bangkrut dan dia adalah salah satu korban PHK perusahaan. Ya udah jadi Pak Joko katanya nyoba-nyoba buka bisnis mie ayam. Ternyata mie ayam yang di Times Square ini adalah cabang Los Angeles. Jadi, beliau itu pertama kali buka toko mie ayam itu di LA. Abis gua selesai makan, gua pamit dan langsung balik ke hotel.

Sampe kamar hotel, gua langsung mandi. Abis mandi, gua jalan-jalan sebentar ke Central Park. Ternyata tempatnya keren banget dan masih terjaga gitu. Sekitar jam 11 gua balik ke hotel karena udara udah mulai panas. Pas lagi jalan pulang, gua ngeliat sepatu basket yang keren banget motifnya dan harganya juga lagi diskon 50%. Ya udah, gua beli aja tuh sepatu harganya $100 jadi $50. Lumayanlah kalau main bisa ganti sepatu biar yang satu itu juga gak gampang rusak. Gua sebenernya lagi nyari tiket pulang. Untung gua inget kalau gua bawa laptop. Gua langsung lari ke hotel, masuk kamar, cari laptop, nyalain laptop dan cari tiket. Gua dapet tiket American Airlines lagi tapi harganya agak lebih mahal daripada yang sebelumnya yakni $267. Untung masih ada isi di kartu debit gua sekitar $900. Gua pilih yang transit di Chicago selama 3 jam soalnya gua pengen keliling Chicago sebentar. Ya udah jadi gua pulangnya besok jam 10:30 pagi. Jadi, gua besok harus berangkat agak pagi soalnya jaraknya agak jauh. Gua naik kereta aja besok biar mobilnya bisa diambil nanti malam sama orang yang mobilnya gua sewa. Gua langsung call orangnya dan nanya berapa yang harus gua bayar. Katanya harganya jadi $160 karena gua jadi nyewa mobilnya cuma 4 hari. Selesai nelpon, gua langsung mikir gua harus ke ATM dulu nih. Gua keluar kamar dan ke lobby hotel, untung di lobbynya ada ATM jadi gua bisa ngambil uang deh. Gua ngambil $200 aja sekalian juga untuk bayar kereta besok. Gua suruh orang itu datangnya jam 19:00 aja soalnya gua masih mau pakai mobilnya untuk team meeting nanti sore.

Jumat, 23 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 4)

Ya kuarter pertama dimulai! IA Loader mendapatkan bola, digiring saja oleh Akbar. Akbar langsung mengoper bola kepada Frans yang tepat berada di luar garis setengah lingkaran. Frans melihat sekitar, melihat teman-temannya dijaga ketat oleh para pemain New York Knicks. Frans melihat gua dan mengoper bola tersebut kepada gua yang masih berada di luar garis setengah lingkaran. Tidak punya pilihan lain, langsung saja melakukan 3-point shoot dan BOLA MASUK KE DALAM NET! Sampai menit ke-5 kuarter pertama, skor 22-18 untuk keunggulan tim tuan rumah. Pada menit ke-3 kuarter pertama, Ahmad digantikan dengan Umar. Setelah Umar masuk, tempo permainan langsung meningkat. Beberapa kali slam dunk coba dilakukan oleh pemain Knicks tapi berhasil dicegah oleh pemain Loaders. Akhirnya kuarter pertama berakhir dengan keunggulan bagi Loaders 26-23.

Kuarter dua dimulai! Pemain Knicks masih 'mengerjai' pemain-pemain Loaders dengan tipuan. Carmelo Anthony mencoba melewati pemain Loaders. 2 pemain telah dilewati dan dia berhasil melakukan dunk. Coach Rusman mengganti Frans dan Raffi dengan Albert dan Syah. Pemain Loaders langsung meningkatkan intensitas pertandingan. Di menit ke-2 kuarter kedua, Akbar didorong oleh salah satu pemain Knicks dengan tidak sengaja dan Akbar terjatuh. Kelihatannya ia mengalami cedera di bahu kanannya mengakibatkan beliau harus diganti dengan Malik dan ban kapten diberikan kepada gua. Gua langsung kaget gua dijadiin wakil kapten 1 Loaders. Babak pertama selesai dengan kedudukan yang tidak terlalu jauh perbedaannya 48-46 untuk Loaders.

Coach Rusman mengumpulkan kami semua di pinggir lapangan untuk memberi kami penjelasan tentang taktik di babak kedua. Coach mengganti pemain yang sudah bermain full di babak pertama yaitu gua (satu-satunya). Gua digantiin sama Zafran yang umurnya 1 tahun lebih muda dari gua. Gua pencetak poin terbanyak babak pertama di gim ini yakni 19 poin. Karena gua yang jadi kapten gantiin Akbar yang cedera, Umar digantikan dengan Ahmad karena Coach Rusman pengennya yang jadi kapten itu adalah starter.

Kuarter ketiga dimulai setelah 10 menit istirahat! Bola dikuasai oleh para pemain dari Loaders. Albert menggiring bola dengan melakukan beberapa gaya, dioper ke Syah dan diberikan kepada Ahmad. Ahmad melompat dan mencoba melakukan tapi bola masih bisa diblok oleh Jason Kidd. Bola diambil oleh Stoudemire dan dibawa ke tengah lapangan. Stoudemire melihat teman satu timnya dan dia lihat Chandler yang bebas dari kawalan pemain Loaders. Dioper saja bola ke Chandler dan Chandler melakukan lay-up tipuan dan langsung melakukan dunk. Dua poin untuk Chandler. Kuarter ketiga berakhir dengan keunggulan 80-72 untuk Knicks. Coach Rusman langsung marah karena tertinggal 8 angka dari Knicks dan dia langsung memasukkan kembali semua starter kecuali Akbar yang cedera dan mengganti non-starter kecuali Malik.

Kuarter keempat dimulai! Intensitas permainan meningkat karena tim Loaders bermain dengan starter mereka tapi tanpa Ahmad. Ban kapten dipercayakan kepada gua. Pertandingan akhirnya selesai dengan kemenangan bagi dengan skor 102-87. Kami tidak bisa percaya bahwa kami berhasil mengalahkan Knicks. Karena gua ngebawa bajunya Carmelo Anthony, gua datengin dia dan minta tanda tangannya di baju yang gua beli tadi pagi. Dia bilang ke gua kalau gua dan tim mainnya keren banget. Gua bilang makasih aja. Abis tuh gua foto bareng dia. Abis tuh coach datengin gua dan bilang kalau gua pantes jadi MVP. Kata beliau selain gua mencetak poin terbanyak di gim yaitu 30 poin, beliau bilang gaya main gua juga keren. Dia bilang bahwa team meeting yang besok jam 16:00 di The Ritz-Carlton New York di Wall Street. Abis dikasih tahuin sama Coach Rusman, gua cari mobil yang gua sewa di NYC untuk balik ke hotel. Perasaan gua senang banget bisa mengalahkan salah satu tim terbaik di NBA. Sampai hotel udah sekitar jam 23:00, gua mandi sebentar, pakai baju rumah yang gua bawa dan sholat Isya. Abis tuh langsung tidur deh!

Winning the NBA is My Dream (part 3)

Hari rabunya, gua pagi-pagi ke tempat fitness karena hari seninnya udah lari keliling Times Square. Karena tandingnya malam hari, gua masih punya banyak waktu untuk latihan, istirahat dll. Abis fitness selama 4 jam, gua balik ke kamar dan langsung mandi. Selesai mandi, gua langsung cabut untuk jalan-jalan keliling Times Square. Gua ke beberapa toko untuk beli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Massachusetts. Gua sebenarnya lagi cari baju New York Knicks punya Carmelo Anthony supaya gua bisa minta tanda tangan dia pas selesai tanding lawan New York Knicks. Akhirnya, gua menemukan baju New York Knicks dengan nama dia seharga $45. Lumayan juga harganya (gak murah gak mahal).

Setelah beli bajunya, gua langsung balik ke hotel. Siangnya gua tidur 5 jam karena capek banget. Ya udah, gua kebangun udah jam 6 sore. Bangun, gua langsung mandi dan pakai baju tim di dalam dan sweater di luar. Ngomong-ngomong, nomor punggung gua itu 23. Gua pakai nomor itu karena gua ngefans sama Michael Jordan dan LeBron James (mereka pakai nomor 23 {kalau James pakainya pas main di Cleveland Cavaliers}).

Ciri-ciri baju tim (home):
  • Warnanya merah putih (kayak bendera Indonesia)
  • Celananya batik pendek
  • Di dada, ada tulisan 'IA Loader'
  • Di bagian atas belakang, ada tulisan 'I Love Indonesia'
  • Di dada sebelah kiri, ada lambang 'Puma'
  • Di dada sebelah kanan, ada logonya IA Loader
Gua langsung cabut dari hotel jam 7 karena tandingnya jam 9 malam. Sampai Madison Square Garden itu sekitarnya jam 7:30 jadi gua bisa keliling stadion sebentar dan juga pemanasan dan sedikit latihan di lapangan (lay up, man on man, shooting, 3-point shoot, half court shoot dll). Jam 8:30, kita masuk ke ruang ganti untuk briefing taktik-taktik. Coach Rusman memberikan penjelasan selama 20 menit, bagaimana posisi kita pada melakukan defense dan attack. Setelah sekian lama penjelasan, kita masuk ke lapangan untuk siap tanding (waktu menunjukkan pukul 8:55). Detak jantung gua semakin kencang karena gua belum pernah melawan yang sudah pernah menjuarai NBA. Kami masuk lapangan dan pertandingan dimulai...

Rabu, 21 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 2)

Bangun jam 09:00, waduhhh gua telat sholat subuh nih!!! Ya udah deh sholat aja. Selesai sholat, gua lari pagi dulu keliling Times Square untuk pemanasan aja dan langsung balik ke kamar hotel tempat gua nginep. Sampai kamar, gua langsung mandi. Abis mandi, gua langsung pakai baju basket punya gua dan sepatu basket gua. Gua ke lobby dan langsung ke tempat parkir hotel di basement. Gua cari orang yang mau nyewain mobilnya selama gua di NYC. Gua sewa mobil Toyota Camry. Gua sewa mobilnya selama 5 hari. Harga sewanya sekitar $200. Abis gua 'deal' sama orang itu, gua dapet kunci mobil itu dan langsung cabut ke Madison Square Garden. Jaraknya sih lumayan jauh sekitar 10-12 km, paling sekitar 20-30 menit-an bakal sampai di sana.

Pas sampai sana, ada beberapa orang lain yang ada di sana (keliatannya juga mau latihan atau keliatannya satu tim sama gua). Ada satu orang yang tampak familiar untuk gua. Badannya tinggi sekitar 198 cm, kulitnya coklat mengkilat, badannya berotot (keliatannya six pack sih) dan pakai baju yang bertulis 'IA Loader' dan dibelakangnya ada tulisan 'COACH'. Langsung gua tau siapa sih itu orang. Ya betul, itu Pak Rusman, langsung gua nyamperin dia. Gua kenalan sama dia 'Halo, Pak! Nama saya Rama, Muhammad Ramadhan.' Dia ngejawab 'Halo, Rama! Nama saya Rusman, Rusman Khameini. Apakah anda anggota tim IA Loader?' 'Iya, pak! Apakah bapak seorang mahasiswa atau dosen?' kata gua pura-pura gak tau. 'Saya seorang dosen jurusan olahraga di Universitas Harvard dan juga mantan coach tim basket Universitas Harvard.' beliau menjawab. Gua langsung ngomong kayak gini 'Saya sendiri alumni Universitas Harvard jurusan accounting, saya baru lulus tahun ini pas bulan Januari tahun ini dan rencananya bakal graduation Januari tahun depan.' Setelah gua sama Pak Rusman ngomong-ngomong, beliau mengumpulkan kami semua di pinggir lapangan dan berkata 'Halo, semuanya! Apa kabarnya? Saya Rusman Khameini, panggil saya Coach Rusman saja. Saya akan menjadi pelatih kalian di tim IA Loader ini. Hari ini, kita akan mengadakan training untuk mengetahui siapa yang berada di tim inti dan subs. Total kalian semua adalah 10 orang oleh sebab itu akan ada 5 tim inti dan 5 subs. Training akan berjalan sampai jam 14:00. Posisi pemain akan ditentukan setelah latihan dan juga pemberitahuan tim inti dan subs. Mengerti semuanya?' Semua menjawab dengan serampak 'Mengerti, coach!'

Latihan berjalan sampai pukul 14:00. Pada saat latihan, gua dan anggota tim yang lain saling berkenalan dengan satu sama lain. Materi yang diteskan adalah dribbling, passing, shooting, 3-pointer, lay-up, slam dunk (rata-rata semuanya pada bisa slam dunk karena tingginya pada sekitar 195-205 cm), 1 on 1, dan gaya bermain masing-masing. Setelah selesai, kita semua langsung duduk di pinggir lapangan lagi untuk mengetahui hasil dari training ini. Gua berharap banget untuk dapat posisi forward. Pak Rusman langsung mengambil tempat di bench paling depan. Beliau langsung mengumumkan pemain tim inti dan subs. 'Saya sangat puas dengan training kali ini, kalian semua memang bertubuh seperti pemain basket NBA yang kekar tetapi saya tetap harus punya keputusan untuk menaruh pemain tim inti dan subs.
Pemain tim inti:
  • Muhammad Ramadhan posisi power forward
  • Ahmad Robin posisi center
  • Robert Akbar Rudi posisi point guard (kapten)
  • Raffi Said Komaruddin posisi small forward
  • Roger Frans Hutapea posisi shooting guard
Pemain tim subs:
  •  Umar Subhan posisi center
  • John Malik posisi point guard
  • Ridwansyah Hamka posisi shooting guard
  • Zafran Hakim posisi power forward
  • Albert Sinaga posisi small forward
Demikian daftar nama tim. Tim inti akan bermain langsung pada laga melawan New York Knicks pada hari Rabu ini. Saya berharap anda semua menggunakan hari Selasa besok untuk waktu istirahat dengan baik. Semua datang ke tempat ini pukul 20:00 untuk tanding. Anda semua boleh pulang kembali ke kota di Amrik dimana anda tinggal pada hari Jum'at karena akan ada team meeting pada hari Kamis. Demikian dari saya, selamat siang!' Setelah pengumuman, gua langsung datangin Akbar untuk minta nomor telepon dia misalnya kalau ada sesuatu yang penting karena dia adalah kapten tim. Setelah dia kasih nomor gua, gua langsung cabut ke hotel. Sampai kamar hotel, gua langsung ganti baju basket jadi baju training dan langsung cabut ke tempat fitness. Gua fitness sekitar 1.5 jam (sampai sekitar jam 16:30) dan langsung balik ke kamar. Sampai kamar, gua mandi dan langsung siap-siap pergi keluar untuk makan malam di Times Square. Jam 19:00 setelah sholat Maghrib, gua keluar untuk cari makanan halal. Akhirnya gua ketemu makanan arab yaitu kebab. Gua pesan kebab daging plus sambal (yang banyak buuaannget), sayur, dan cheese. Gua pesan satu hot chocolate untuk minum karena gua ngerasa capek banget abis training. Setelah makan, langsung balik ke kamar hotel dan sholat isya. Abis sholat isya gua langsung tertidur dengan pulas.

Selasa, 20 November 2012

Winning the NBA is My Dream (Part 1)

Gua langsung buka laptop untuk cek tiket. Setelah browsing, akhirnya gua dapet tiket American Airlines dari Boston ke New York seharga $192 tapi gua harus transit dulu di Chicago sekitar 50 menit. Ya udah gua langsung bayar pakai kartu debet gua. Untung aja di kartunya masih ada $1250 yang waktu itu ditransfer ortu gua untuk uang bulanan. Karena gua pakai untuk beli tiket, uangnya sisa $1058. Itu aja baru tiket pergi, belum lagi tiket pulang sama makan, hotel, oleh-oleh dari sana. Biarin dah nantikan gua juga digaji per pekan $2000.

Lusanya, gua packing deh. Bawa apa aja ya??? Gua sih pengennya di sana sampai Jum'at minggu depan supaya gua punya sehari untuk keliling NYC. Buat listnya aja dah biar gampang.

List barang yang harus dibawa:
  • 5 pasang baju rumah
  • 5 pasang baju luar rumah (pastinya, masa gua mau telanjang keliling NYC)
  • 8 celana dalam
  • 7 pakaian dalam
  • sikat gigi + pastanya (ya iyalah)
  • kaos kaki
  • sepatu basket
  • duit (bawa kartu debit gua aja ya)
  • sepatu casual
  • sweater
  • baju training
  • dll...
Eh, gua baru inget nih belum pesen kamar hotel untuk nginep disana. Gua sih nyarinya hotel paling gak bintang 4 dah biar nyaman. Gua mah nginep di hotel nyari tv, kamar mandi yg bagus, desain kolam renangnya unik, ada fitness center, dan kalau bisa ada lapangan basket untuk latihan. Akhirnya dapet juga nih hotel yang bagus. Hotelnya Crowne Plaza. Bagus banget dapetnya!!! Ada tempat fitness, swimming pool (indoor lagi cuy), viewnya Times Square, dan yang paling penting ada TV dan WiFi.

Hari Minggunya, gua pergi ke airport pagi banget. Jam 5 pagi udah take off. Gua langsung masuk ke airport, check-in tapi harus nunggu karena gua nyampe jam 4:15. Ya udah, karena gua juga belum sarapan, gua cari restoran di airport. Ternyata ada restoran Indonesia! Muuuaaaannntapppp!!! Gua makannya lumayan banyak. Gua pesan rawon, rendang, gulai, nasgor, seafood dll (jadi kayak makan siang aja). Abis makan (sekitar jam 4:30), gua cabut dari restoran dan langsung ke tempat nunggu tadi. Pesawatnya take-off kira-kira jam 5:15-an. Gua terbang ke Chicago dulu karena harus transit.

Sampai Chicago (sekitar jam 8:30), gua langsung lari ke tempat transit untuk pindah pesawat. Gua nunggu sebentar lagi di ruang tunggu baru abis tuh berangkat ke New York City.

Sampai New York (sekitar jam 13:00), gua ngambil taksi dan langsung bablas ke Crowne Hotel. Sampai sana hotel, gua langsung check-in dan masuk ke kamar hotel. Gua dapet kamar no 320 di lantai 3. Hari itu, gua tidur-tiduran aja di kamar hotel karena gua capek banget harus bangun pagi-pagi tadi. Akhirnya gua tidur jam 22:00 abis sholat Isya, langsung bleekkkkk dan bangun jam 09:00.

Sabtu, 17 November 2012

Winning the NBA is My Dream (Prologue)

Hai! Nama gua Muhammad Ramadhan atau biasa dipanggil sama temen kuliah gua Rama. Gua berasal dari Padang, Sumatera Barat. Orang tua gua dua-duanya asli orang sana. Gua adalah alumni Universitas Harvard jurusan accounting. Umur gua sekarang 19 tahun. Gua adalah salah satu pemain di tim inti IA Loader. Posisi gua di tim itu sebagai power forward.

Gua bisa masuk tim IA Loader itu juga karena gua ketemu Pak Taufik. Pas beliau datang ke tempat gua latihan basket di deket apartemen gua (gua sewa apartemen di deket Harvard), gua lagi latihan basket. Beliau nanya ke gua kalau gua mau masuk ke tim basket punya dia gak. Gua bertanya ke beliau sebenarnya siapa aja sih yang ada di tim dan apa nama timnya. Beliau menjawab 'Timnya namanya IA Loader, singkatan dari Indonesian Alumni Loader. Pemain-pemain di timnya itu semuanya adalah orang Indonesia yang baru saja lulus kuliah di Amerika. Coach sama staff-staffnya semua orang Indonesia.' Gua tanya ke beliau 'Kalau boleh tau pak, siapa sebenarnya coach IA Loader?' Beliau berkata 'Coachnya Rusman Khameini, dosen di Universitas Harvard jurusan olahraga.' Gua langsung diam dan berpikir 'WOW, ternyata coachnya Pak Rusman.' Pak Rusman terkenal banget di kalangan para murid dari berbagai jurusan karena Pak Rusman adalah salah satu coach tim basket Harvard dan pernah ngebawa Harvard juara basket se-Amerika Serikat antar universitas-universitas di Amerika Serikat. Pak Taufik juga katanya berkata bahwa beliau memberi saya waktu untuk berpikir selam 1 hari, beliau juga memberikan saya nomor telepon beliau.

Malam harinya, gua langsung nelpon ortu gua yang tinggal di Padang. Gua nanya kalau gua boleh gak masuk tim basket di Amrik. Kata ortu gua, mereka sangat merestui saya untuk main di tim basket di sana. Kata mereka, gua bisa juga mencari uang untuk menafkahi diri gua sendiri jadi gua gak harus minta-minta tiap bulan ke ortu gua. Setelah gua selesai nelpon ortu, gua langsung nelpon Pak Taufik untuk bilang kalau gua mau masuk tim. Gua nanya juga kayak gini 'Pak, kalau saya main digaji gak?' Beliau berkata 'Digaji, per pekannya $2000.' 'Ooo, oke Pak, terima kasih.' 'Jangan lupa hari Rabu minggu depan tanding lawan New York Knicks, harus sudah sampai New York City. Hari Minggunya soalnya Seninnya latihan di Madison Square Garden.' Gua langsung kaget, ya iyalah. GAJINYA $2000, PER PEKAN LAGI. Gua mah bersyukur banget dapet gaji segitu banyaknya. Eh harus segera beli tiket nih untuk ke New York City.

Winning the NBA is My Dream (Perkenalan Tokoh)

Hai! Gua akan memulai suatu cerita tentang mimpi sebuah tim baru yang masuk NBA untuk menjuarai kejuaraan tersebut. Gua akan memperkenalkan tokoh-tokohnya terlebih dahulu. Tim baru tersebut beranggotakan para remaja Indonesia (sekitar 17-24 tahun) yang telah lulus dari universitasnya dan pelatihnya sendiri adalah salah satu dosen Indonesia bidang olahraga di UCLA.

Tokoh-tokoh:

Tim Inti IA Loader:

Muhammad Ramadhan (Rama): alumni University of Harvard jurusan accounting. Umurnya 19 tahun. Posisinya sebagai power forward.

Ahmad Robin (Ahmad): alumni MIT jurusan IT. Umurnya 20 tahun. Posisinya sebagai center.

Robert Akbar Rudi (Akbar): alumni Brown University jurusan matematika. Umurnya 21 tahun. Posisinya sebagai point guard.

Raffi Said Kamaruddin (Raffi): alumni Yale University jurusan hubungan internasional. Umurnya 20 tahun. Posisinya small forward.

Roger Frans Hutapea (Frans): alumni Stanford University jurusan sejarah dunia. Umurnya 19 tahun. Posisinya shooting guard.

Subs IA Loader:

Umar Subhan (Umar): alumni Columbia University jurusan bahasa Inggris. Umurnya 20 tahun. Posisinya center.

John Malik (Malik): alumni Princeton University jurusan ekonomi. Umurnya 21 tahun. Posisinya point guard.

Ridwansyah Hamka (Syah): alumni University of Chicago jurusan olahraga. Umurnya 20 tahun. Posisinya shooting guard.

Zafran Hakim (Zafran): alumni Cornell University jurusan marketing. Umurnya 18 tahun. Posisinya power forward.

Albert Sinaga (Albert): alumni University of Washington jurusan perminyakan. Umurnya 22 tahun. Posisinya small forward.

Coach & Staff IA Loader:

Rusman Khameini (Rusman): dosen University of Harvard jurusan olahraga. Umurnya 39 tahun. Dia adalah Head Coach IA Loader.

Aksa Hamsik (Hamsik): Umurnya 50 tahun. Dia adalah General Manager IA Loader.

Abdul Razzaq (Razzaq): dosen University of Wisconsin-Madison jurusan kedokteran. Umurnya 30 tahun. Dia adalah dokter IA Loader.

Taufik Saipul (Taufik): Umurnya 40 tahun. Dia adalah founder dan pemilik IA Loader.


Itu aja perkenalan tokohnya. Baca ini dulu sebelum baca ceritanya. Liat ceritanya ya.

Faruqipapa




Jumat, 16 November 2012

PENGAKUAN (SEMUANYA) GAK JUGA SIHHH!!!

Halo everibodih! I'm back! WKWKWK!!! Gua sekarang pengen 'nulis' tentang sesuatu yang belum gua pernah tulis DIMANAPUN. Keren gak??? Ya gua tau itu sebenernya gak keren tapi lupain aja lah. Ya gua mau tulis tentang diri gua, semua yang udah pernah gua alamin dll.

Gua sebenernya bukan anak seperti gua sekarang. Gua pernah ngalamin beberapa kejadian yang memberikan pelajaran untuk gua sampe gua bisa jadi seperti sekarang.

Gua adalah salah satu anak paling bandel di Al-Syukro (SALAH SATU sekolah playgroup gua). Banyak masalah yang sering gua buat di sana. Gua disana sering banget buat temen gua nangis dan bandel ke temen gua. Seinget gua hampir setiap minggu sebelum pergi ke sekolah, gua dimarahin sama ortu gua gara-gara kenakalan gua yang keterlaluan dan mereka tiap 2 kali marahin gua (kalo gak salah), mereka marah sampe bikin gua nangis. Kesalahan terparah gua disana adalah menggigit kuping temen gua. Setelah itu gua 'tobat' karena gua banyak dosa disana (sebenernya gak tobat juga sih cuma insyaf akibat kesalahan gua selama ini).
Gua adalah yang nakal (perasaan gua sebagai murid pas di Al-Syukro)


Pas di Al-Izhar (pas gua SD), gua sering banget dikatain sama yang namanya Naufal dan Emir. Di Alizh juga gua salah satu anak yang paling berisik di kelas. Gua paling berisik itu di pelajaran Seni Musik. Sampai-sampai gua waktu mau pelajaran Seni Musik sama wali kelas gua dibilangin "Uqi, kamu gak boleh ikut pelajaran Seni Musik karena kamu terlalu berisik". Pas dibilang kayak gitu gua langsung diam seketika gitu karena gak tau harus ngomong apa. Kalau gua bisa balik ke waktu itu, gua bakal langsung bilang "Bu/Pak (gua lupa), saya ngaku saya berisik tapi menurut saya yang berisik itu bukan cuma saya, saya udah ngeliat dengan mata saya sendiri yang berisik bukan cuma saya". Kalau dikata-katain itu pas gua main bolanya jelek, entah itu dikatain atau dijauhin kalau salah padahal kesalahannya kecil. Hampir mirip kayak di-bully gitu lah. Itu juga salah satu alasan gua seneng pindah dari Alizh.
Gua kayak yang dikatain (perasaan gua pas SD di Alizh)

 Kalau di Binus, kesalahan gua sih gak terlalu banyak ya karena gua udah insyaf atas semua kesalahan gua. Pas tahun pertama gua di Binus (pas kelas 2 SD), pas term 2 nya, gua sama para pria-pria macho *masa sihhh* suka main kayak fighting pura-pura. Suatu hari gitu, kita lagi main. Gua pura-pura jadi yang jahat. Pas baru mulai, aksi sudah terjadi. Gua ngeliat ada 2 temen gua yang ikut main tapi mereka gak kabur dari gua. Ya udah, gua deketin, gua pegang kepala dua-duanya dan JDERRR, kepala temen gua, gua tabrakin ke satu sama lain. Dan akhirnya, yang satu lagi mulutnya sakit dan yang satu lagi nangis, gak bisa bicara (SEMENTARA DOANG), pegangin mulutnya terus, dan giginya sakit. Ada satu cewek di kelas gua ngeliat, lapor lah ke guru. Ketahuan guru lah, dalem hati gua "mampus nih ketahuan guru bakal dilaporin ke ortu gua nih atau mereka berdua dipanggil suruh ke sekolah ngomong sama guru gua". Untungnya, gua cuma dikasih tahu kayak gini "kamu lain kali gak boleh buat kayak gini lagi. Saya juga harus menulis di 'diary' kamu bahwa kamu telah melakukan ini'. Bersyukur banget gua gak dipanggil ortu gua ke sekolah, tapi gua juga insyaf gak bakal 'ngefisikin' temen gua lagi. Jadi pas ibu gua ngeliat 'diary' sekolah gua, dia langsung bilang gua untuk minta maaf kedua-dua temen gua. Ya udah deh, gua udah minta maaf masa harus minta maaf lagi. Ya udah besoknya gua gak minta maaf.

Gua juga pernah berbuat kesalahan pas gua kelas 5 di Binus. Gua dan sekitar 10 temen gua naik ke rooftop gedung serbaguna sekolah gua. Gua manjat rooftopnya dua kali dan dua kali itu pada HARI YANG SAMA. Pas pertama kali, gua udah nyampe rooftop bersama temen-temen gua, pada banyak yang takut (termasuk gua) untuk naik ke rooftop yang lebih tinggi. Jadi, gua cuma sampe rooftop level bawah. Pas kedua kalinya, gua sama temen-temen gua buat rencana untuk naik bareng-bareng. Pas giliran gua mau naik, ada satpam naik ke rooftop dan datengin kita. Satpam itu marah-marah dan bilang bakal lapor ke guru. Pas ditanya 'kalian kelas berapa?' kita jawab sambil lari 'kelas 6'. Jadi kata temen gua yang udah sering manjat, jangan pernah ngaku bahwa lo itu kelas 5 biar kalau mereka ngadu ke guru, mereka bakal bilang bahwa sebenernya bukan kita yang manjat. Kembali ke cerita, jadi pas satpam dateng, sekitar 5 temen gua masih di tangga untuk naik ke level 2 rooftop. Jadi, yang sisanya susah untuk kabur. Ya udah pasrah aja. Untung satpamnya bilang ke guru bahwa yang manjat itu anak kelas 6 (SELAMAT :) ) tapi satpam itu masalahnya ngadu ke guru jadi guru-guru pada udah pada siaga bahwa ada yang manjat rooftop.
Ini gaya gua pas manjat rooftop


Sekarang gua bakal nyeritain gimana kita bisa ketangkap basah oleh guru. Rooftop itu kan bisa keliatan dari gedung SMA. Waktu ketangkap basah sama guru, hanya 3 orang yang lagi manjat yakni temen-temen gua (gua gak ikut soalnya gua lagi ekskul). Selesai ekskul gua ngeliat ada 3 temen gua lagi kayak dimarahin sama 3 guru. Pas gua mau pulang, mereka juga udah selesai dimarahin sama guru-guru itu. Gua nanya ke temen gua itu kenapa dimarahin, dia bilang 'ketahuan sama guru SMA manjat rooftop'. Kita semua kaget dan mikir 'besok kita semua yang udah pernah manjat dimarahin nih sama guru'.

Besoknya kan seperti biasa hari Rabu (ada assembly{semacem upacara pas hari senin}), itu lagi perkenalan anggota SC baru. Sehabis perkenalan, salah satu guru gua bilang 'ada anak-anak SD kita yang mencoba untuk manjat rooftop gedung serbaguna, kami guru-guru turut prihatin. Kami mengingatkan untuk semua murid untuk tidak bermain di gedung serbaguna sekolah apalagi memanjat rooftop.' Seneng tuh gua sama temen-temen gua yang manjat rooftop kalau kita cuma diingetin sama guru-guru.

Tapi hal yang terburuk terjadi pada hari esoknya (hari Kamis). Salah satu temen gua yang ikut manjat dipanggil sama Grade Level Head of Grade 5 namanya Ms. Coyet (orang Filipina). Dia nanya ke temen gua untuk ngasih list siapa aja yang manjat rooftop. Kita langsung kaget. Ternyata kita juga bakal dimarahin nih (KELIATANNYA). Kata Ms. Coyet kita disuruh datang pas 'lunch' atau pas pulang sekolah. Kita semua setuju untuk datang pas 'lunch time' soalnya kita banyak yang gak bisa pas pulang sekolah. Pas kita ke kelas Ms. Coyet, dia bilang suruh datangnya pas pulang sekolah. Kita langsung bilang kalau banyak yang gak bisa pas pulang. Tapi, dia tetap bersikeras untuk suruh kita datang pas pulang. Ya udah kita turutin. Pas pulang, gua ngeliat ternyata gak hanya 10 orang itu aja yang manjat ternyata ada sekitar 20-an anak yang ikut manjat. Di ruangan itu, Ms. Coyet bukan malah marahin tapi malah marahin dengan cara ngelawak. Akhir saat yang menyeramkan tiba, wakil kepala sekolah datang dan gak kayak Ms. Coyet yang mukanya senyum ceria tapi malah agak 'dingin' gitu tampangnya. Kata dia jangan manjat rooftop lagi ya dan nanti sekolah akan menghubungi ortu kita kalau kita manjat.

Gua mah milih jalan aman ya, gua ngaku aja ke ibu gua kalau gua minta maaf gua manjat rooftop gedung serbaguna sekolah. Tapi ibu gua mukanya santai aja gak kayak orang marah, dia bilang aja kalau itu bisa dijadikan pelajaran untuk tidak manjat rooftop sekolah. Dan lucunya sampai sekarang aja, sekolah gak pernah nelpon ibu gua untuk ngasih tahu kalau gua manjat rooftop.

Gua lupa kalau gua punya kesalahan di kelas 4. Sebenernya sih ini gak murni 'my fault'. Waktu itu, gua kan suka bawa bola rotan gua ke sekolah. Waktu itu, temen gua ada 3 orang pinjam bola gua untuk main sebentar. Gua ke bawah tuh untuk beli sesuatu di kantin atau pinjam buku di perpustakaan. Pas gua udah balik, kan gua minta bola itu balik dan temen gua satu bilang kalau bolanya disita sama guru 4B (waktu gua 4A) nama gurunya Mr. Neil (Scottish). Pas gua tanya dia kenapa bolanya disita, Mr. Neil memberikan alasan yang sama sekali gak jelas. Ya udah pas pulang sekolah, gua ke kelas dia untuk ngambil bola gua. Mr. Neil ternyata gak ada di kelas dan bola gua tergeletak di depan meja yang dia pakai kalau di kelas. Gua cari-cari gak ketemu dan akhirnya gua ambil bola itu tanpa seizin beliau (itu bola gua dan dia menyita tanpa alasan yang jelas jadi gua berhak mengambil bola itu kembali dari tangan dia).
Ini bola yang gua bawa ke sekolah pas kelas 4


Besoknya, seperti biasa datang ke sekolah, taruh tas di dalam kelas, abis tuh baru keluar ketemu temen gua dari kelas lain. Pas gua ketemu temen gua dari 4B, dia nanya gini 'Qi, lu kemaren ngambil bola lu yang ada di Mr. Neil?' Terus gua jawab 'Iya, emang kenapa?' Dia langsung bilang ke gua 'Mr. Neil cariin bola itu.' Kaget gua, ternyata Mr. Neil cariin bola gua yang kemaren gua ambil dari dia (tanpa izin). Sekitar 5 detik setelah temen gua bilang kayak gitu, Mr. Neil datang dan tanya ke gua ke mana bola itu, gua jawab dengan jujur *Bahasanya EAAA* 'I brought the ball home yesterday, sir'. Abis tuh dia bilang 'You must asked my permission yesterday' dengan muka yang kesel. Dia suruh gua kasih bola itu ke gua. Gua diam aja karena gua gak bawa bola itu. Dia masuk ke kelas gua sebelum bel masuk jam pertama dan nanya 'I'm asking for the ball from Uqi'. Gua langsung diam sejenak. Perasaan tadi gua gak bilang ke Mr. Neil kalau gua bawa bolanya. Abis tuh gua bilang ke temen sebangku gua supaya dia kasih tahu Mr. Neil kalau gua gak bawa bolanya. Temen gua bilang kayak gitu ke Mr. Neil abis tuh Mr. Neil tinggalin kelas gua. Selama satu jam pelajaran, gua 'bad mood'.

Mungkin itu aja pengakuan gua sampe sekarang

See you on my next entry

Bye,


Faruqipapa






Kamis, 15 November 2012

Pantun :)

Penjelasan dan contoh pantun ini gua buat pas gua lagi ngerjain PR dari Pak Ucok. Gua udah sempat buat pantun di Word tapi gua buatnya di laptop bapak gua, kan gua buatnya kayak cicilan, jadi sehari min 2 pantun biar pas sebelum hari H nya gua gak buat langsung sekaligus 8 pantun. Tapi pas sekitar 2 atau 3 hari sebelum hari H, bapak gua bawa laptopnya. Gimana mau gua lanjutin??? Gua mikir tuh caranya biar bisa dibuka di mana aja tanpa harus pake USB. Akhirnya dapet ide buat ngebuat di blog gua aja tapi postnya nanti dan kalau udah jadi tinggal copy paste ke Word. Ya udah deh daripada lama-lama gua ngejelasin cerita yang gak seru abis ini mending langsung ke pantunnya aja.


Apa itu pantun?

Pantun adalah salah satu karya seni yang hampir mirip seperti puisi yang berasal dari Melayu. Pantun biasanya dibuat untuk memberikan pelajaran kepada yang mendengarkan dengan cara yang unik. Jenis-jenis pantun ada 5 yakni:
  1. Pantun Anak-anak
  2. Pantun Muda-mudi
  3. Pantun Jenaka
  4. Pantun Teka-teki
  5. Pantun Nasihat
Ciri-ciri Pantun:

  1. Pantun memiliki bait dan baris
  2. Biasanya pantun terdiri dari 4 baris
  3. Pantun harus bersajak akhir dengan pola a-b-a-b
  4. Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata
  5. Pantun memiliki sampiran dan isi. Sampiran biasanya terdapat pada dua baris pertama pada pantun. Sampiran kerap kali tidak memiliki arti dan hubungan dengan isi. Isi biasanya terdapat pada dua baris terakhir pada pantun. Isi pantun berisi tentang tujuan dari pantun tersebut dibuat.


Jangan suka bicara berdua-dua
Nanti disuruh ke dukun
Apa kabar anda semua
Mari kita semua beradu pantun

Jalan-jalan ke Blitar
Bukan oleh-oleh malah tumbuh jakun
Saya ini anak pintar
Apakah anda berani berpantun

Ke konser ketemu Rossa
Ternyata wajahnya bulat
Tampang kami anak berdosa
Tapi kami rajin sholat

Memecahkan sesuatu berpencar
Untuk menemukan benda-benda
Sholat kami lima waktu lancar
Bagaimana dengan anda

Jangan kerjakan soal yang rumit
Agar tidak di makan rubah
Berdoalah di waktu sulit
Dan jangan lupa bersedekah

Jangan suka meludah
Jika lantai tidak mau licin
Kami rajin beribadah
Menurut saya anda tidak rajin

Tanah liat dibuat lunak
Untuk dijadikan bahan
Berbaktilah kepada ibu dan bapak
Mudah-mudahan dibantu Tuhan

Manusia itu jangan memaki
Nanti tidak bisa hidup bersama
Seberapa yakin kalian berbakti
Kalau jarang memberi dengan sesama




Rabu, 14 November 2012

Perkenalan Dasar!!! WKWKWK (Biodata sebenernya)

Ya, nama gua Muhammad Faruqi. Ini adalah blog baru gua. HEHEHE!!!. Sebenernya gua punya 3 blog, satu itu pakenya pas gua kelas 3 atau 4 gitu, yg kedua dipake untuk pelajaran Science pas kelas 6 dan ini adalah blog ke 3 gua WKWKWK. Jangan kaget ya kalo gua dikit-dikit ketawa, itu emang udh kebiasaan sejak di Labsky. HAHAHA!!! Ya udah deh daripada lama-lama ngomongin yang gak terlalu penting, mendingan gua langsung tulis biodata gua.

Biodata Muhammad Faruqi:

Nama lengkap: Muhammad Faruqi

Nama panggilan: Uqi (itu udah dateng dari nama gua), Far-------Uqi (panggilan beberapa 'master' English di angkatan gua pas SD), Qi (itu yang paling formal dan biasanya dipake pas sms-an atau twitter-an), Uci n Faruci (panggilan dari guru bimbel gua, dari Eki Rendu Saraa dan Farrel Arifandry)

Tanggal lahir: Jakarta, 16 Februari 2000

Hobi: Ber-olahraga, Social networking, main komputer dll

Klub kesukaan: Miami Heat (NBA) dan Liverpool (EPL)

Tokoh inspirasi: Nabi Muhammad (beliau menginspirasi gua untuk menjadi pedagang dan seorang pendakwah), Ortu gua, Kakek Nenek gua n keluarga deket gua yang lain (mereka mengajari gua untuk menjadi anak yang baik),  Bill Gates dan Mark Zuckerberg (mereka berdua telah menginspirasi gua untuk mencoba berkarir di bidang IT Business di masa depan), LeBron James (dia 'mengajari' gua cara bermain basket yang baik dan jadi 'attacker' n 'defender') dan yang terakhir, Stevie G (dia 'memberi' tahu gua cara menjadi midfielder yang baik)

Sekolah: TK dan SD Al-Izhar, SD Binus Serpong n SMP Labschool Kebayoran

Organisasi yang pernah diikuti: SC 2010/2011 Binus School Serpong sebagai Vice Captain

Olahraga: Basket, Sepak Bola, Tenis, Bulutangkis (yang masih lanjut) Handball, Dodgeball, Baseball, Kasti, Baseball Soccer (prinsipnya sih sama kayak baseball), Sepak Takraw (yang pernah gua coba)

Posisi kalau main Olahraga: Center (basket), kalau bola sih labil banget posisinya. Pas kelas 4-6, gua antara jadi Midfielder, Defender atau Kiper dan pas awal kelas 7, gua masih gak tau cocok di posisi apa tapi setelah 3-4 bulan mencari tempat yang cocok, gua kembali seperti pas SD, menjadi kiper WKWKWK!!!

Kesalahan yang pernah gua lakukan (pengakuan -_-): pernah gigit kuping temen gua pas di Al-Syukro sampe berdarah, salah satu anak nakal di Al-Syukro, paling berisik pas pelajaran Seni Musik (itu pas kelas 1 di SD Al-Izhar) sampe-sampe pernah sekali disuruh sama gurunya untuk gak ikut pelajaran Seni Musik, pernah 'ngetabrakin' kepala temen gua (satunya bibirnya sakit, yang satu lagi nangis, sakit, dan sampe gak bisa ngomong untuk beberapa saat) dan yang terakhir pernah manjat rooftop nya gedung serbaguna pas kelas 5 SD

Udah deh sekian dulu kalau kayak gitu

Salam hangat,

faruqipapa (Muhammad Faruqi)

Foto gua pas lagi field trip kelas 6 di Binus WKWKWK!!!