Sabtu, 24 November 2012

Winning the NBA is My Dream (part 6)

Sorenya, gua mandi dan pake baju formal karena Pak Hamsik dan Pak Taufik mau datang. Abis pake baju, gua langsung ambil kunci mobil dan langsung ke basement untuk ke mobilnya. Gua langsung cabut menuju ke The RItz Carlton New York di Wall Street sekitar jam 15:00. Gua sempet kejebak macet tapi macetnya cuma sebentar. Akhirnya gua sampai juga di The Ritz Carlton. Sampai di lobby, gua ketemu kapten tim, Akbar. Dia memakai perban di punggungnya karena cedera. Kata Pak Razzaq, dia gak boleh bermain selama 3 minggu dan ban kapten harus diberikan ke gua. Gua ngobrol sebentar sama dia baru kita ke ruang meetingnya. Sampai tempat meeting semua orang udah datang kecuali Pak Taufik. Ada satu hal yang membuat gua tercengang, David Stern datang ke team meeting ini. Gua langsung berpikir kalau IA Loaders mau masuk NBA. Gak mungkinlah masa tim baru mau masuk NBA. Rapat akhirnya mulai setelah Pak Taufik datang. Dia memberi tahu kita apa saja yang akan dibicarakan di rapat ini.

Hal-hal yang akan dibicarakan:
  • Pemilihan kota untuk dijadikan base tim
  • Pembangunan stadion dan nama untuk stadion
  • Memasukkan IA Loader ke dalam NBA

Rapat dimulai dengan membahas kota di Amrik untuk dijadikan base tim. Ada beberapa pilihan kota yang diusulkan yakni Chicago, Boston, Cambridge, Sacramento, Virginia, dan Austin. Setelah diberitahu kota-kota calon base IA Loader, Pak Taufik selaku pemimpin rapat memberikan selembar kertas kepada masing-masing dari kami untuk diisi nama kota yang kita pilih. Gua memilih Cambridge karena deket sama apartemen gua. Cambridge itu adalah salah satu kota di Massachusetts. Berdasarkan hasil vote, kota yang terpilih adalah Austin, Texas. Pak Taufik juga setuju dengan hasil vote tersebut. Gua sebagai orang yang tinggal di Massachusetts harus segera pindah ke Dallas atau ke Austinnya sendiri karena Massachusetts itu jauh banget dari Texas

Setelah Austin terpilih jadi home basenya Loader, Pak Taufik langsung membahas tentang pembangunan stadion dan nama untuk stadion itu. Akhirnya kepilih nama yang tepat untuk stadion Loader yaitu Loadman Garden Center. Kita semua setuju dengan nama itu karena keren dan kece-kece gitu namanya.

Ternyata, David Stern datang ke sini itu sebenarnya untuk menandatangani beberapa dokumen untuk menerima IA Loader sebagai tim NBA. Kita sebagai orang Indonesia bangga tim kita bisa masuk NBA. Akhirnya rapat selesai dan kita semua kembali ke tempat kita semua menginap. Gua langsung balik ke Crowne Plaza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar